Setahun yang lalu (sekarang tahun 2016), saya skripsi menggunakan mapserver. MapServer berguna untuk memproses shapefile menjadi image.
Gambar 1. Output Mapsever dan Geoserver |
MapServer juga dapat menghasilkan output berupa geojson, namun menurut pengalaman saya proses menghasilkan output ini lebih lambat dibanding GeoServer. Geojson yang dikirim ke browser akan di proses menjadi gambar peta. Peta yang detail akan memiliki banyak titik, semakin sesuai dengan gambaran wilayah sebenarnya maka titik-titik tersebut semakin banyak. Jika titik-titik itu banyak memory geojson semakin besar, sehingga data yang dikirim dari dari server juga semakin besar/berat/lambat. Proses pembuatan titik menjadi garis / polygon pada browser juga akan lebih lama.
Gambar 2. Geojson Indonesia level kabupaten |
Geojson Indonesia level kabupaten ada 11 MB. Dengan geojson dan kecepatan internet maksimum 150KBps maka peta yang disajikan menjadi lambat atau tidak responsive.
Agar tetap peta yang ditampilkan tetap responsive maka kita dapat menggunakan output image. Contoh penggunaan image sebagai output server kita dapat lihat google maps, gambar/image peta akan keluar satu persatu dalam bentuk segiempat (Gambar 3).
Gambar 3. Penampilan peta pada google maps |
Keunggulan
Gambar 4. Satu kotak image output MapServer berukuran 7 KB |
Pada penampilan peta menggunakan output image MapServer lebih unggul daripada GeoServer.
Aplikasi di atas merupakan aplikasi skripsi saya bersama tiga teman. Ada banyak fitur yang ada pada aplikasi tersebut. Selain frontend yang menampilkan peta, ada juga backend yang memberikan fasilitas pada user untuk menginput data.
MapServer memiliki pengaturan style yang beragam untuk menampilkan image. Pengaturan style ini dilakukan dengan cara menuliskan script yang tersimpan pada server. File yang berisi script ini disebut mapscript. Script ini bukan bahasa programmer walaupun didalamnya terdapat fungsi looping dan ada class. Untuk mempelajari script ini dapat dibuka official website-nya. : http://www.mapserver.org/output/agg.html#introduction
Dengan menggunakan leaflet, gambar peta yang dihasilkan dapat dioverlay dengan Google maps, MapBox dan service peta lainnya . Penggunaan leaflet akan membuat peta lebih interaktif.
kelemahan
Berdasarkan pengalaman kelemahan dari MapServer ini yaitu
1. Pembuatan output peta lebih lama karena harus mempelajari mapscript
2. Pembuatan output lebih sulit dibanding geoserver . GeoServer hanya klik-klik mouse sedangkan MapServer harus mengetik script seperti membuat program
3. Dokumentasi mapserver sedikit sehingga harus tatap membaca official website-nya
Contoh aplikasi yang dibuat menggunakan MapServer:
Gambar 4. contoh aplikasi |
Gambar 5. contoh aplikasi |
Aplikasi di atas merupakan aplikasi skripsi saya bersama tiga teman. Ada banyak fitur yang ada pada aplikasi tersebut. Selain frontend yang menampilkan peta, ada juga backend yang memberikan fasilitas pada user untuk menginput data.
Sekian dan Trimakasih
0 komentar:
Post a Comment