Showing posts with label SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS. Show all posts
Showing posts with label SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS. Show all posts

Wednesday 30 November 2016

Menambahkan Highlight Pada Peta Menggunakan Leafletjs - Leaflet

Pada tutorial sebelumnya kita telah membuat peta tematik / choropleth https://komputasistat.blogspot.co.id/2016/11/membuat-peta-tematik-choropleth.html.
Bagaimana jika anda ingin menambahkan highlight pada saat event mouse mouseover atau mouse click ?

Langkah - langkah / cara membuat highlight polygon / daerah tertentu pada peta pada saat mouseover / mouse melintas


Gif 1. Mouseover / highlight



1. MIsal kita menggunakan peta yang bersumber dari tutorial sebelumnya
https://komputasistat.blogspot.co.id/2016/11/membuat-peta-tematik-choropleth.html

2. kemudian tambahkan kode:

Kode pengaturan pewarnaan saat hightlight. (anda dapat mengganti2 sesuai kebutuhan ) :

function highlightFeature(e) {
        var layer = e.target;

        layer.setStyle({
            weight: 5,   //ketebalan garis
            color: '#666', //warna garis
            dashArray: '', 
            fillOpacity: 0.7, //tingkat transparansi
            fillColor: "#2262CC" // warna polygon saat hightlight
        });

        if (!L.Browser.ie && !L.Browser.opera && !L.Browser.edge) {
            layer.bringToFront();
        }

        info.update(layer.feature.properties);
    }

Kode untuk me-reset style saat mouseut / cursor mouse sudah keluar polygon:

      function resetHighlight(e) {
        geojson.resetStyle(e.target);
        info.update();
    }

Mendefinisikan event apa saja yang ditambahkan (mouseover / mouseout): 
 function onEachFeature(feature, layer) {
        layer.on({
            mouseover: highlightFeature,
                mouseout: resetHighlight
            //click: zoomToFeature
        });
    }

agar libary menjalankan event yang sudah ditambahkan ( onEachFeature: onEachFeature)

geojson = L.geoJson(statesData, {
        style: getStyle,
        onEachFeature: onEachFeature
    }).addTo(m);

full code:

geojson = L.geoJson(statesData, {
        style: getStyle,
        onEachFeature: onEachFeature
    }).addTo(m);
 function onEachFeature(feature, layer) {
        layer.on({
            mouseover: highlightFeature,
                mouseout: resetHighlight
            //click: zoomToFeature
        });
    }
        function resetHighlight(e) {
        geojson.resetStyle(e.target);
        info.update();
    }
function highlightFeature(e) {
        var layer = e.target;

        layer.setStyle({
            weight: 5,
            color: '#666',
            dashArray: '',
            fillOpacity: 0.7,
            fillColor: "#2262CC"
        });

        if (!L.Browser.ie && !L.Browser.opera && !L.Browser.edge) {
            layer.bringToFront();
        }

        info.update(layer.feature.properties);
    }To(m);

Sekian dan terimakasih


tutorial ini diambil dari:
http://leafletjs.com/examples/choropleth/



Saturday 26 November 2016

Mengatur Tampilan Layout Peta Menggunakan QGIS 1 -QGIS

Pengaturan layout / halaman peta berguna untuk mempercantik peta selain itu juga dapat memperjelas peta. Biasanya pengaturan layout dilaksanakan sebelum peta di-print atau sebelum disajikan.

Kali ini kita akan mengatur layout peta menggunakan QGIS.

Berikut langkah-langkah / tata cara ny 
1. Buka peta
Gambar 1. Membuka /  menampilkan peta

2. Pilih menu New Print Composer (seperti Gambar 2)

Gambar 2. Memilih menu New Print Composer

3. Isikan nama Composer. Nama composer harus unik atau beda dengan yang sudah ada (jika pernah buat sebelumnya)
Gambar 3. Memberikan nama composer

4. Setelah halaman kosong tampil tambah kan peta dengan cara memilih menu seperti gambar 4 kemudian letakan gambar dengan cara men-drag halaman kosong. Setelah itu peta akan tampil.

Gambar 4. Menambahkan peta

Gambar 5. Meletakan peta


5. Polygon yang tampil dapat di-zoom dan digeser-geser dengan cara  pilih peta kemudian pilih menu pindah konten item (Gambar 6). Jika ingin menggesar / memperbesar peta bisa memilih menu pilih/pindah item (Gambar 7)


Gambar 6. Memilih menu pindah konten item

Gambar 6. Memilih menu pilih / pindah item

6. Ukuran peta dapat diatur melalui menu bar sebelah kanan  (komposisi (Gambar 8))

Gambar 7. Mengatur ukuran kertas / halaman peta

7. Skala dan text dapat ditambahkan dengan memilih menu di menu bar sebelah kiri. Jika ingin menambahkan konten berupa image contoh arah mata angin dapat dilihat gambar GIF 1 dibawah

GIF 1. Menambahkan image / gambar

Silahkan explore lebih jauh sendiri yaa.. 
Nantikan Mengatur Tampilan Layout Peta Menggunakan QGIS  yang ke 2
Sekian dan trimakasih









Tuesday 22 November 2016

Memotong ( Membelah / Memecah ) Polygon ( Peta / Vektor ) 2 -QGIS

Gif 1. Memotong / membelah / memecah / membagi peta


Jika pada tutorial sebelumnya  (https://komputasistat.blogspot.co.id/2016/11/memotong-polygon-qgis_10.html) kita memotong / memecah / membelah / membagi polygon ( peta / vektor / feature / fitur ) menggunakan temporary layer.

Pada kali ini kita akan memotong polygon dengan QGIS / QuantumGIS yang lebih mudah seperti Cut Polgons Tool yang ada pada ArcGis.

langkah - langkah / 

Cara memotong polygon menggunakan QGIS / QuantumGIS

1. Aktifkan mode edit dengan memilih menu bergambar pensil. Kemudian pilih menu bergambar cursor berkotak kuning seperti gambar 1. Kemudian pilih polygon yang ingin dipotong / dibelah / dipecah.
Gambar 1. Memilih polygon yang akan dipotong / dibelah


2. Kemudian pilih Edit > Bagi fitur ( Gambar 2 )

Gambar 2. Pilih menu Bagi fitur

3.Potong dengan cara mengklik kiri mouse diluar polygon yang ingin dipotong kemudian tarik garis potong sampai keluar polygon. Garis potong tersebut harus membagi dua polygon yang ingin dipotong. Setelah itu, klik kanan mouse. Pemotongan polygon selesai ( Gambar 3 ).

Gambar 3. Pemotongan polygon telah selesai


Sekian dan trimakasih

List tutorial QGIS / QuantumGIS  berbahasa Indonesia lengkap:



















Monday 21 November 2016

Menggabungkan Polygon -QGIS


Gif 1. Menggabungkan polygon


Menggabungkan ( merge ) polygon atau
Menggabungkan ( merge ) Vektor
Menggabungkan ( merge )  feature
Menggabungkan ( merge )  wilayah peta

Jika sebelumnya sudah tahu cara untuk memotong polygon , maka sekarang waktunya untuk tahu bagaimana menggabungkan dua atau lebih polygon menjadi satu menggunakan QGIS / QuantumGIS.

1. Buka peta dan pilih menu bergambar pensil untuk memasuki mode / keadaan edit peta

Gambar 1. Memasuki mode edit
2. Pilih menu seperti pada gambar 2

Gambar 2. Manu pilih multiple polygon

3. Drag Polygon yang ingin di gabung

Gambar 3. Drag polygon yang ingin digabung

4. Pilih Edit > Gabung fitur yang dipilih (Gambar 4)

Gambar 4. Menggabungkan polygon

5. Masukan nilai atribut baru dari polygon yang telah digabung (Gambar 5).

Gambar 5. Memasukan nilai atribut baru 



6. Kemudia OK

Sekian dan trimakasih






Wednesday 16 November 2016

Menampilkan Peta Tematik / Choropleth Tanpa Koding Menggunakan GeoDa




GeoDa merupakan software open source ( gratis / free ) yang digunakan sebagai pengantar analisis data spasial. Geoda didesain agar memberikan pandangan / perspektif / informasi  baru dari analisis data dengan cara mengeksplor dan memodelkan spasial pattern.

Keunggulan GeoDa 
-mendukung berbagai format data spasial (shapefile, geojson, KML dan lain sebagainya)
-dapat melakukan koneksi ke CartoDB
-Hasil peta tematik yang ditampilkan dapat di overlay dengan basemap yang telah disediakan contoh Nokia Satellite
- Dapat membandingkan data data secara spasial dan time series
-dan keunggulan lain sebagainya

Download:
software GeoDa didownload di: http://geodacenter.github.io/

Langkah - langkah

Cara membuat peta tematik menggunakan GeoDa

1. Buka GeoDa. pilih open (Gambar 1)

Gambar 1. Tampilan Awal Geoda
2. Klik gambar folder kemudian pilih format data. Setelah itu,  Buka source gambar peta / data spasial

Gambar 2. Membuka data spasial
3, Setelah peta tampil, kemudian pilih Table > Merge Table Data

Gambar 3. Menampilkan form merge table data

4. Buka source data. saya menggunakan data format .xls. kemudian merge dengan memilih kunci tabel ( KEC_NO ) yang dapat menjadi penghubung antara tabel spasial peta tadi dengan tabel data anda.
Pilih data yang ingin dimerge / dimasukan misal data penduduk. Kemudian pilih Merge

Gambar 4. Merge data

5. Isi .xls yang saya browse
Gambar 5. isi dari 12n.xls

6. Kemudian klik kanan peta pilih mode penampilan peta ( dilakukan seperti gambar 6 atau dapat sesuai dengan kebutuhan). 
Gambar. 5. Menampilkan Peta Tematik

7. Peta tematik sudah tampil. Peta dapat disimpan ke dalam format gambar dengan cara klik kanan peta kemudian pilih Save Image As'

Gambar 6. Peta tematik

Sekian dan trimakasih


Sumber refrensi:











Sunday 13 November 2016

Mengapa Menggunakan MapServer ?




Setahun yang lalu (sekarang tahun 2016), saya skripsi menggunakan mapserver. MapServer berguna untuk memproses shapefile menjadi image.

Gambar 1. Output Mapsever dan Geoserver



MapServer juga dapat menghasilkan output berupa geojson, namun menurut pengalaman saya proses  menghasilkan output ini lebih lambat dibanding GeoServer. Geojson yang dikirim ke browser akan di proses menjadi gambar peta. Peta yang detail akan memiliki banyak titik, semakin sesuai dengan gambaran wilayah sebenarnya maka titik-titik tersebut semakin banyak. Jika titik-titik itu banyak memory geojson semakin besar, sehingga data yang dikirim dari dari server juga semakin besar/berat/lambat. Proses pembuatan titik menjadi garis / polygon pada browser juga akan lebih lama.


Gambar 2. Geojson Indonesia level kabupaten

Geojson Indonesia level kabupaten ada 11 MB. Dengan geojson dan kecepatan internet maksimum 150KBps  maka peta yang disajikan menjadi lambat atau tidak responsive.

Agar tetap peta yang ditampilkan tetap responsive maka kita dapat menggunakan output image. Contoh penggunaan image sebagai output server kita dapat lihat google maps, gambar/image peta akan keluar satu persatu dalam bentuk segiempat (Gambar 3).  

Gambar 3. Penampilan peta pada google maps


Keunggulan
Gambar 4. Satu kotak image output MapServer berukuran 7 KB
Pada penampilan peta menggunakan output image MapServer lebih unggul daripada GeoServer.
MapServer memiliki  pengaturan style  yang beragam untuk  menampilkan image. Pengaturan style ini dilakukan dengan cara menuliskan script yang tersimpan pada server. File yang berisi script ini disebut mapscript. Script ini bukan bahasa programmer walaupun didalamnya terdapat fungsi looping dan ada class. Untuk mempelajari script ini dapat dibuka official website-nya. : http://www.mapserver.org/output/agg.html#introduction
Dengan  menggunakan leaflet, gambar peta yang dihasilkan dapat dioverlay dengan Google maps, MapBox dan service peta lainnya . Penggunaan leaflet akan membuat peta lebih interaktif.

kelemahan 
Berdasarkan pengalaman kelemahan dari MapServer ini yaitu 
1. Pembuatan output peta lebih lama karena harus mempelajari mapscript
2. Pembuatan output lebih sulit dibanding geoserver . GeoServer hanya klik-klik mouse sedangkan MapServer harus mengetik script seperti membuat program
3. Dokumentasi mapserver sedikit sehingga harus tatap membaca official website-nya 

Contoh aplikasi yang dibuat menggunakan MapServer:

Gambar 4. contoh aplikasi
Gambar 5. contoh aplikasi

Aplikasi di atas merupakan aplikasi skripsi saya bersama tiga teman. Ada banyak fitur yang ada pada aplikasi tersebut. Selain frontend yang menampilkan peta, ada juga backend yang memberikan fasilitas pada user untuk menginput data.

Sekian dan Trimakasih










Membuat Peta Tematik / Choropleth Menggunakan Leaflet JS -Leaflet

Latar Belakang:
Sebelumnya saya telah membuat halaman yang memaparkan bagaimana membuat peta tematik / choropleth menggunakan highmap /highcart (https://komputasistat.blogspot.co.id/2016/09/cara-menggunakan-highmap-highchart-dari.html). Library highmap dirancang untuk membuat chart menggunakan peta, mungkin hal ini yang membuat customization penampilan peta yang ditawarkan tidak selengkap pada leafletjs, openlayers dan googlemaps js api. Pada highmap js kita tidak dapat menggunakan marker, overlay peta, menghitung jarak dan masih banyak lagi.


NB: jika anda  bisa menggunakan highmap js untuk overlay peta, marker atau menghitung jarak, 
anda bisa berbagai melalui komen dibawah 



Pengertian:
Peta Tematik adalah peta yang menyajikan tema tertentu dan untuk kepentingan tertentu (land status, penduduk, transportasi dll.) dengan menggunakan peta rupabumi yang telah disederhanakan sebagai dasar untuk meletakkan informasi tematiknya. sumber: www.bakosurtanal.go.id/peta-tematik/

peta choropleth menurut oxforddictionaries:
A map which uses differences in shading, colouring, or the placing of symbols within predefined areas to indicate the average values of a particular quantity in those areas

Output pembuatan simple peta tematik / choropleth menggunakan leaflet JS:



Berikut cara / langkah-langkah pembuatan:

1. Sediakan peta format geojson (andai yang dimiliki shapefile, anda bisa di-convert menggunakan tutorial: https://komputasistat.blogspot.co.id/2016/09/menyederhanakan-shapefile-mengurangi.html kemudian https://komputasistat.blogspot.co.id/2016/09/mengubah-file-shapefile-shp-menjadi.html )

2. download library leaflet yang stable version : http://leafletjs.com/download.html

3.  tambahkan var statesData =  pada file geojson kemudian ubah ekstensi .geojson menjadi .js

contoh:

var statesData = {
"type": "FeatureCollection",
"crs": { "type": "name", "properties": { "name": "urn:ogc:def:crs:EPSG::32752" } },
                                                                                                                                  
"features": [
{ "type": "Feature", "properties": { "PROV_NO": "91", "KABKOTA_NO": "04", "KEC_NO": "082", "PROVINSI": "PAPUA BARAT", "KABUPATEN": "TELUK BINTUNI", "name": "MOSKONA BARAT" }, "geometry": { "type": "MultiPolygon", "coordinates": [ [ [ [ 920854.4638, 9808573.4569 ], [ 920844.7188, 9803744.8114 ], [ 916610.87150000036, 9795153.296599999 ], [ 886969.56340000033, 9795351.434699999 ], [ 888083.90670000017, 9800105.4276 ], [ 895102.50779999979, 9817186.651 ], [ 897339.73369999975, 9824566.3836 ], [ 918866.98230000027, 9824700.9452 ], [ 920862.4715, 9812634.3669 ], [ 920854.4638, 9808573.4569 ] ] ] ] } },
{ "type": "Feature", "properties": { "PROV_NO": "91", "KABKOTA_NO": "04", "KEC_NO": "040", "PROVINSI": "PAPUA BARAT", "KABUPATEN": "TELUK BINTUNI", "name": "WAMESA" }, "geometry": { "type": "MultiPolygon", "coordinates": [ [ [ [ 1062393.7576, 9750061.2426 ], [ 1052194.9853, 9750487.1191 ], [ 1052709.9768, 9751706.9327 ], [ 1051484.575, 9753953.0294 ], [ 1051263.7623, 9759256.7755 ], 

4. Memaggil library dan sumber data peta dasar (bintuni4.js)

<link rel="stylesheet" href="leaflet.css" />
<script src="bintuni4.js"></script>
<script src="leaflet-src.js"></script>

5. membuat div map yang akan digunakan untuk menampilkan peta

<div id="map"></div>

6.  Menampilkan peta dasar dari mapbox

 var m = L.map('map').setView([-2.104146,133.522358], 8);

    L.tileLayer('https://api.tiles.mapbox.com/v4/{id}/{z}/{x}/{y}.png?access_token=pk.eyJ1IjoibWFwYm94IiwiYSI6ImNpandmbXliNDBjZWd2M2x6bDk3c2ZtOTkifQ._QA7i5Mpkd_m30IGElHziw', {
        maxZoom: 18,
        attribution: 'Map data &copy; <a href="http://openstreetmap.org">OpenStreetMap</a> contributors, ' +
            '<a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/2.0/">CC-BY-SA</a>, ' +
            'Imagery © <a href="http://mapbox.com">Mapbox</a>',
        id: 'mapbox.light'
    }).addTo(m);

7. Menampilkan peta dari Geojson dan memberian style

geojson = L.geoJson(statesData, {
        style: getStyle
    }).addTo(m);

8. Mendefinisikan getstyle. Fungsi getstyle berisi  tentang pewarnaan dan style peta
function getStyle(feature) {
  return {
    weight: 1,
    opacity: 1,
    color: '#fff',
    fillOpacity: 0.7,
    // fillColor: getColor(feature.properties.density)
    // TopoJSON used in this example doesn't have any data attributes
    // so throwing in some random colors
    fillColor:getColor(Math.random()*1000) 
  };
}

9.  Fungsi pembuatan legenda dan menentukan posisi legenda diletakan

var legend = L.control({position: 'bottomright'});

    legend.onAdd = function (map) {

        var div = L.DomUtil.create('div', 'info legend'),
            grades = [0, 10, 20, 50, 100, 200, 500, 1000],
            labels = [],
            from, to;

        for (var i = 0; i < grades.length; i++) {
            from = grades[i];
            to = grades[i + 1];

            labels.push(
                '<i style="background:' + getColor(from + 1) + '"></i> ' +
                from + (to ? '&ndash;' + to : '+'));
        }

        div.innerHTML = labels.join('<br>');
        return div;
    };

10. Fungsi menentukan warna apa yang digunakan

    function getColor(d) {
        return d > 1000 ? '#800026' :
                d > 500  ? '#BD0026' :
                d > 200  ? '#E31A1C' :
                d > 100  ? '#FC4E2A' :
                d > 50   ? '#FD8D3C' :
                d > 20   ? '#FEB24C' :
                d > 10   ? '#FED976' :
                            '#FFEDA0';
    }

11. definisi style:

    <style>
      html { height: 100% }
      body { height: 100%; margin: 0; padding: 0;}
      #map { width: 800px; height: 500px; }

      .info { padding: 6px 8px; font: 14px/16px Arial, Helvetica, sans-serif; background: white; background: rgba(255,255,255,0.8); box-shadow: 0 0 15px rgba(0,0,0,0.2); border-radius: 5px; } .info h4 { margin: 0 0 5px; color: #777; }
.legend { text-align: left; line-height: 18px; color: #555; } .legend i { width: 18px; height: 18px; float: left; margin-right: 8px; opacity: 0.7; }
    </style>


Full source code:

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
    <meta charset="utf-8">
    <meta http-equiv="X-UA-Compatible" content="IE=edge,chrome=1">
    <meta name="viewport" content="width=1024, user-scalable=no">
    <style>
      html { height: 100% }
      body { height: 100%; margin: 0; padding: 0;}
      #map { width: 800px; height: 500px; }

      .info { padding: 6px 8px; font: 14px/16px Arial, Helvetica, sans-serif; background: white; background: rgba(255,255,255,0.8); box-shadow: 0 0 15px rgba(0,0,0,0.2); border-radius: 5px; } .info h4 { margin: 0 0 5px; color: #777; }
.legend { text-align: left; line-height: 18px; color: #555; } .legend i { width: 18px; height: 18px; float: left; margin-right: 8px; opacity: 0.7; }
    </style>
<link rel="stylesheet" href="leaflet.css" />
<script src="bintuni4.js"></script>
<script src="leaflet-src.js"></script>





    <title>Leaflet AJAX</title>
    </head>
    <body>
    <div id="map"></div>
      <script type="text/javascript">
    var m = L.map('map').setView([-2.104146,133.522358], 8);

    L.tileLayer('https://api.tiles.mapbox.com/v4/{id}/{z}/{x}/{y}.png?access_token=pk.eyJ1IjoibWFwYm94IiwiYSI6ImNpandmbXliNDBjZWd2M2x6bDk3c2ZtOTkifQ._QA7i5Mpkd_m30IGElHziw', {
        maxZoom: 18,
        attribution: 'Map data &copy; <a href="http://openstreetmap.org">OpenStreetMap</a> contributors, ' +
            '<a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/2.0/">CC-BY-SA</a>, ' +
            'Imagery © <a href="http://mapbox.com">Mapbox</a>',
        id: 'mapbox.light'
    }).addTo(m);





geojson = L.geoJson(statesData, {
        style: getStyle
    }).addTo(m);
 
function getStyle(feature) {
  return {
    weight: 1,
    opacity: 1,
    color: '#fff',
    fillOpacity: 0.7,
    // fillColor: getColor(feature.properties.density)
    // TopoJSON used in this example doesn't have any data attributes
    // so throwing in some random colors
    fillColor:getColor(Math.random()*1000) 
  };
}


m.attributionControl.addAttribution('Population data &copy; <a href="http://census.gov/">Ngasal doang</a>');


    var legend = L.control({position: 'bottomright'});

    legend.onAdd = function (map) {

        var div = L.DomUtil.create('div', 'info legend'),
            grades = [0, 10, 20, 50, 100, 200, 500, 1000],
            labels = [],
            from, to;

        for (var i = 0; i < grades.length; i++) {
            from = grades[i];
            to = grades[i + 1];

            labels.push(
                '<i style="background:' + getColor(from + 1) + '"></i> ' +
                from + (to ? '&ndash;' + to : '+'));
        }

        div.innerHTML = labels.join('<br>');
        return div;
    };


    function getColor(d) {
        return d > 1000 ? '#800026' :
                d > 500  ? '#BD0026' :
                d > 200  ? '#E31A1C' :
                d > 100  ? '#FC4E2A' :
                d > 50   ? '#FD8D3C' :
                d > 20   ? '#FEB24C' :
                d > 10   ? '#FED976' :
                            '#FFEDA0';
    }

    legend.addTo(m);


</script>


    </body>
</html>

NB: data diatas dmenggunakan data random


Sumber tutorial ini diambil dari http://leafletjs.com/examples/choropleth/ dengan sedikit pengubahan dan penambahan

Sekian dan Terima kasih
semoga bermanfaat


Thursday 10 November 2016

Cara Mengistal Plugin -QGIS

Gambar 1. Plugin QGIS


Untuk melengkapi fungsi / kegunaan QGIS kita perlu menginstal plugin. Saat menginstal plugin diperlukan koneksi internet, berikut langkah-langkah / tata cara menginstal plugin QGIS .. 


1. Pilih menu Plugins > kelola dan instal plugin...

Gambar 2. Membuka menu instal plugin

2. Cari plugin yang dibutuhkan, kemudian pilih dan instal plugin

Gambar 3. Mencari plugin dan kemudian instal

3. Tunggu beberapa saat sampai proses download dan instalasi selesai.

Sekian dan Trimakasih




Memotong Polygon -QGIS


Pemotongan polygon / peta berguna  ( pemecahan polygon , pemecahan peta , pembelahan polygon, pembelahan peta) untuk membagi daerah menjadi beberapa bagian, contoh kasus ketika ada tanah milik A seluas 3 hektar kemudian sebagian tanahnya dijual dengan rincian 1 hektar kepada B dan 1 hektar tanah kepada C.

Gambar 1. Tanah A dibagi  menjadi tanah A, B dan C



Pada QGIS memotong polygon agak lebih sulit daripada menggunakan ArcGIS. Pada ArcGIS pilih polygon yang ingin dipotong pada layer kemudian pilih menu Cut Polygons Tool.


Gambar 2. Cut Polygons Tool 

Pada QGIS harus membuat temporary layer terlebih dahulu.
berkut langkah-langkah pemotongan polygon menggunakan QGIS.


1. Instal plugin Digitizing Tools ( cara instalasi plugin dapat dilihat di https://komputasistat.blogspot.co.id/2016/11/cara-mengistal-plugin-qgis.html ) . Setelah terinstal akan muncul toolbar seperti gambar 3.

Gambar 3. Digitizing Tools muncul toolbar

2. Buka file polygon / shapefile / shp. Misal pemecahan / pemotongan poligon seperti gambar 5

Gambar 4, Membuka file

Gambar 5. Pemotongan polygon


2. Pilih menu bergambar pensil untuk memulai pengeditan / pemotongan /pemecahan peta (Gambar6).
Setelah menu peng-edit-an menjadi aktif, pilih menu  seperti gambar 7.

Gambar 6. Memulai edit/pemetongan



Gambar 7. 



3. Pilih Poligon yang ingin dipotong. Pilih menu Edit > Salin Fitur kemudian Edit > Tempel Fitur sebagai > New Temporary Scratch Layer...


Gambar 8. Memilih polygon yang akan dipotong

Gambar 9. Salin polygon yang terpilih ke temporary layer




4. Layer baru akan muncul

Gambar 10. Muncul layer baru
5. Lalu pilih layer baru tersebut kemudian pilih gambar pensil. Pilih peralatan Node ( Gambar 11. ), klik titik2 kemudian delete satu persatu hingga menjadi seperti gambar 12.

Gambar 11. Memilih menu peralatan node

Gambar 12. Delete titik-titik layer baru

6. Kemudian Pilih Layer Lama/atau yang layer yang ingin dipotong. Pilih menu Cut with polygon from another layer kemudian menu Fill gap with an new feature (interaktive mode) seperti gambar 12. Kemudian isi atribut polygon baru (Gambar 13).

Gambar 12. Potong layer
Gambar 13. Menambahkan Atribut

7. Pemotongan telah selesai, kemudian buang / nonaktifkan layer baru yang digunakan untuk memotong tadi. Kemudian munculkan Label (https://komputasistat.blogspot.co.id/2016/09/menampilkan-label-peta-shapefile.html) (Optional/tidak harus dilakukan) , Selanjunya hasil pemotongan akan terlihat seperti gambar 14.

Gambar 14. Hasil akhir

Sekian dan Trimakasih